My

Senin, 24 Mei 2010

Tehnik Dasar Bermain Bola Basket

Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di belahan bumi lainnya, antara lain di Amerika Selatan, Eropa Selatan, Lithuania, dan juga di Indonesia.


Sejarah

Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang guru Olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa profesional di YMCA(sebuah wadah pemuda umat Kristen) diSpringfield,Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England.Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario,Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15 Desember 1891.

Menurut cerita, setelah menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu keras dan kurang cocok untuk dimainkan di gelanggang-gelanggang tertutup, dia lalu menulis beberapa peraturan dasar, menempelkan sebuah keranjang di dinding ruang gelanggang olahraga, dan meminta para siswa untuk mulai memainkan permainan ciptaannya itu.

Pertandingan resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1892 di tempat kerja Dr.James Naismith.Basket adalah sebutan yang diucapkan oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini pun menjadi segera terkenal di seantero Amerika Serikat. Penggemar fanatik ditempatkan di seluruh cabang di Amerika Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun segera dilaksanakan di kota-kota di seluruh negara bagian Amerika Serikat.

Pada awalnya,setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble,sehingga bola hanya dapat berpindah melalui lemparan. Sejarah peraturan permainan basket diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith. Aturan dasar tersebut adalah sebagai berikut.
Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul pemain lawan dengan cara disengaja. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sangsi berupa diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang tim nya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasit yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. pemain yang melempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
Waktu pertandingan adalah 4 babak masing-masing 10 menit
Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.

Pada Agustus 1936, saat menghadiri Olimpiade Berlin 1936, ia dinamakan sebagai Presiden Kehormatan Federasi Bola Basket Internasional.lahir sebagai warga Kanada, ia menjadi warga negara Amerika Serikat pada 4 Mei 1925.

Naismith meninggal dunia 28 November 1939, kurang dari enam bulan setelah menikah untuk kedua kalinya.
[sunting]
Lapangan, Waktu, dan Jumlah Pemain Bola Basket

Permainan bola basket adalah persegi panjang dengan ukuran panjang lapangan yaitu 26 meter serta lebar lapangan yaitu 14 meter. Tiga buah lingkaran yang terdapat di dalam lapangan basket memiliki panjang jari-jari yaitu 1,80 meter.

Jumlah pemain dalam permainan bola basket adalah 5 orang dalam satu regu dengan cadangan 5 orang. Sedangkan jumlah wasit dalam permainan bola basket adalah 2 orang. Wasit 1 disebut Referee sedangkan wasit 2 disebut Umpire.

Waktu permainan 4 X 10 menit. Di antara babak 1, 2, 3, dan babak 4 terdapat waktu istirahat selama 10 menit. Bila terjadi skor yang sama pada akhir pertandingan harus diadakan perpanjangan waktu sampai terjadi selisih skor. Di antara dua babak tambahan terdapat waktu istirahat selama 2 menit. Waktu untuk lemparan ke dalam yaitu 5 detik.

Keliling bola yang digunakan dalam permainan bola basket adalah 75 cm - 78 cm. Sedangkan berat bola adalah 600 - 650 gram. Jika bola dijatuhkan dari ketinggian 1,80 meter pada lantai papan, maka bola harus kembali pada ketinggian antara 1,20 - 1,40 meter.

Panjang papan pantul bagian luar adalah 1,80 meter sedangkan lebar papan pantul bagian luar adalah 1,20 meter. Dan panjang papan pantul bagian dalam adalah 0,59 meter sedangkan lebar papan pantul bagian dalam adalah 0,45 meter.

Jarak lantai sampai ke papan pantul bagian bawah adalah 2,75 meter. Sementara jarak papan pantul bagian bawah sampai ke ring basket adalah 0,30 meter. Ring basket memiliki panjang yaitu 0,40 meter. Sedangkan jarak tiang penyangga sampai ke garis akhir adalah 1 meter.

Panjang garis tengah lingkaran pada lapangan basket adalah 1,80 meter dengan ukuran lebar garis yaitu 0,05 meter. Panjang garis akhir lingkaran daerah serang yaitu 6 meter. Sedangkan panjang garis tembakan hukuman yaitu 3,60 meter.
Peraturan Permainan Bola Basket

Peraturan Permainan Bola Basket

Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut.
Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang [1]
[sunting]
Teknik Dasar Permainan Bola Basket

Cara memegang bola basket adalah sikap tangan membentuk mangkok besar. Bola berada di antara kedua telapak tangan. Telapak tangan melekat di samping bola agak ke belakang, jari-jari terentang melekat pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan badan di bagian belakang bola yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki membentuk kuda-kuda dengan salah satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke depan dan lutut rileks.

Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam penguasaan. Bola dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan terentang dan pergelangan tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya bola. Menangkap bola (catching ball) terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap bola di atas kepala dan menangkap boka di depan dada.

Mengoper atau melempar bola terdiri atas tiga cara yaitu melempar bola dari atas kepala (over head pass), melempar bola dari dari depan dada (chest pass) yang dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam permainan, serta melempar bola memantul ke tanah atau lantai (bounce pass).

Menggiring bola (dribbling ball) adalah suatu usaha membawa bola ke depan. Caranya yaitu dengan memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan. Saat bola bergerak ke atas telapak tangan menempel pada bola dan mengikuti arah bola. Tekanlah bola saat mencapai titik tertinggi ke arah bawah dengan sedikit meluruskan siku tangan diikuti dengan kelenturan pergelangan tangan. Menggiring bola dalam permainan bola basket dapat dibagi menjadi dua cara, yaitu menggiring bola rendah dan menggiring bola tinggi. Menggiring bola rendah bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan lawan. Menggiring bola tinggi dilakukan untuk mengadakan serangan yang cepat ke daerah pertahanan lawan.

Pivot atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari jangkauan lawan dengan salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat berputar 360 derajat.

Shooting adalah usaha memasukkan bola ke dalam keranjang atau ring basket lawan untuk meraih poin. Dalam melakukan shooting ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan shooting dengan dua tangan serta shooting dengan satu tangan.

Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up disebut juga dengan tembakan melayang.
Teknik Pro Permainan Bola Basket
Fade Away

Fade away adalah tehnik yang mendorong badan kebelakang saat melakukan shoot, sehingga menyulitkan defender untuk menghadang bola. tehnik ini lumayan susah dilakukan buat pemain yang baru belajar basket. Bila keseimbangan badan tidak terjaga bisa-bisa terpelanting dan jatuh kebelakang. Pemain NBA yang sering memakai teknik ini adalah sang legenda basket seperti Michael Jordan dan Kobe Bryant.
Hook Shoot

Hook adalah tehnik yang sangat efektif bila pemain dijaga oleh orang yang lebih tinggi dari pemain. Yaitu cara menembak dari samping dengan satu tangan. Jadi jarak antara orang yang menghadang dan pemain bias agak jauh. Belakangan tehnik ini sering dipakai oleh Rony Gunawan Satria Muda Britama waktu melawan Garuda Bandung di Final 2009, dan keakuratan mencapat 80%.
Jump Shoot

Teknik yang butuh lompatan tinggi, dan akurasi tembakan yang mumpuni.
Slamdunk

Slamdunk itu paling populert. Sebenarnya cukup simple, yaitu hanya memasukan bola secara langsung ke ring dan menghempaskan tangan ring basket. walaupun simple, tapi untuk orang dengan tinggi 171 cm seperti slam ini hampir mustahil untuk melakukannya karena lompatannya tidak cukup tinggi. [3]
Perkembangan

Permainan basket sudah sangat berkembang dan digemari sejak pertama kali diperkenalkan oleh James Naismith. Salah satu perkembangannya adalah diciptakannya gerakan slam dunk atau menombok, yaitu gerakan untuk memasukkan dan melesakan bola basket langsung ke dalam keranjang yang bisa dilakukan dengan gerakan akrobatik yang berkekuatan luar biasa.
Lahirnya Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia

Ada beberapa informasi mengatakan masuknya basket bersamaan dengan kedatangan pedagang dari Cina menjelang kemerdekaan. Tepatnya, sejak 1894, bola basket sudah dimainkan orang-orang Cina di Provinsi Tientsien dan kemudian menjalar ke seluruh daratan Cina. Mereka yang berdagang ke Indonesia adalah kelompok menengah kaya yang memilih olahraga dari Amerika itu sebagai identitas kelompok Cina modern.

Informasi ini diperkuat fakta menjelang dan pada awal kemerdekaan klub-klub bola basket di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, DI Yogyakarta, dan Surabaya sebagian besar tumbuh dari sekolah-sekolah Cina. Dari klub itu pula kemudian lahir salah seorang pemain legenda Indonesia, Liem Tjien Siong yang kemudian dikenal dengan nama Sonny Hendrawan (Pada 1967 Sonny terpilih sebagai Pemain Terbaik pada Kejuaraan Bola Basket Asia IV di Seoul, Korea Selatan. Waktu itu, tim Indonesia menduduki peringkat ke-4 di bawah Filipina, Korea, dan Jepang).

Pada 1948, ketika Negara Indonesia menggelar PON I digelar di Solo, bola basket, sudah menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Ini membuktikan bahwa basket cepat memasyarakat dan secara resmi diakui Negara. Tiga tahun kemudian, Maladi sebagai Sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang kemudian menjadi Menteri Olahraga, meminta Tonny Wen dan Wim Latumeten untuk membentuk organisasi bola basket. Namun akhirnya karena tuntutan kebutuhan untuk menyatukan organisasi basket, disepakati pembentukan Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia pada 1955, disingkat Perbasi.

Sejarah FPOK

Sejarah berdirinya FPOK dimulai pada tahun 1940, ketika pada saat itu didirikan sebuah lembaga pendidikan tinggi olahraga bernama Gouvernement Instituut voor Lichamelijke Oefeningen (GEVLO) di Surabaya. Karena pecah PD II, lembaga ini ditutup. Sebagai kelanjutannya, pada tahun 1947 didirikan Akademis Instituut voor Lichamelijke Opvoeding (AILO) di Bandung.

Tahun 1950, AILO kemudian berganti nama menjadi Lembaga Akademi Pendidikan Djasmani (LAPD), dan pada tahun 1956 menjadi Akademi Pendidikan Djasmani (APD) yang bernaung di bawah Universitas Indonesia. Kemudian pada tahun 1962 lembaga ini berubah menjadi Fakultas Pendidikan Djasmani (FPD) di bawah naungan Universitas Padjajaran (UNPAD). Selanjutnya, pada tahun 1964 FPD ini berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Olahraga (STO) yang diawasi oleh Departemen Olahraga dan PTIP, sebelum akhirnya pengelolaannya diserahkan di bawah Ditjen Olahraga dan Pemuda Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sejak tahun 1976, STO berada di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen P & K. Lalu pada tgl. 22 Pebruari 1977, STO kemudian diintegrasikan ke IKIP Bandung yang kini menjadi UPI dengan nama Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan (FKIK). Pada tanggal 20 Juni 1983, FKIK berganti nama menjadi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) sampai sekarang. Ketika FPOK-FPOK lain di berbagai provinsi berubah menjadi FIK (Fakultas Ilmu Keolahragaan), FPOK UPI tetap bertahan dengan nama tersebut.

FPOK dipimpin oleh seorang Dekan yang dibantu oleh 2 orang Pembantu Dekan, 3 orang Ketua Jurusan/Ketua Prodi dan 3 orang Sekretaris Jurusan, serta didukung oleh Pelaksana administrasi yang dipimpin oleh seorang Kepala Bagian Tata Usaha yang membawahi 3 (tiga) kasi yaitu; Kasi Pendidikan dan Kemahasiswaan, Kasi Keuangan dan Kepegawaian serta Kasi Umum dan Perlengkapan (Aset)

Tugas Pokok dan Fungsi
FPOK bertugas untuk membina dan mengembangkan bidang keolahragaan. Lulusannya diarahkan untuk menjadi tenaga pendidik di bidang penjas dan olahraga yang terampil, berilmu, dan berwatak, serta mencetak lulusan yang dapat menjadi pelatih cabang-cabang olahraga, tenaga penggerak dan pengelola olahraga masyarakat, serta tenaga ahli profesional di bidang pengembangan ilmu-ilmu keolahragaan (sport sciences). Sasaran layanannya bukan saja pendidikan formal atau persekolahan, tetapi termasuk pelayanan di bidang olahraga di luar setting persekolahan, yaitu menjadi pembina di bidang rekreasi dalam arti luas, pelatih olahraga dan manajer olahraga di masyarakat.

Jurusan dan Program Studi
Jurusan Pendidikan Olahraga
Jurusan Pendidikan Olahraga menaungi Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) dan PGSD Penjas
Program Studi PJKR bertujuan untuk menyiapkan:
tenaga pendidik atau guru untuk mata pelajaran pendidikan jasmani/olahraga di sekolah mulai SMP sampai dengan SLTA.
Program Studi PGSD Penjas bertujuan untuk menyiapkan :
Tenaga Pendidikan atau guru untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani/olahraga di SD
Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi
Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi (PKR) menaungi Prodi IKOR bertujuan untuk menyiapkan:
tenaga perencana, pengembang, dan pengelola kegiatan rekreasi di sekolah, di lingkungan lembaga lainnya di masyarakat.
Program Studi Ilmu Olahraga menyiapkan lulusannya menjadi pakar dalam ilmu keolahragaan. Lulusannya bergelar Sarjana Sains (S.Si.)
Program Studi Ilmu Olahraga menyiapkan lulusannya menjadi pakar dalam ilmu keolahragaan. Lulusannya bergelar Sarjana Sains (S.Si.)
Ilmuan di bidang berolahraga seperti konsultan Olahraga, Jurnalis Manager Olahraga.
Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Program Pendidikan Kepelatihan (PK) menaungi Prodi PKO yang bertujuan untuk menyiapkan:
tenaga pelatih di sekolah dan di luar sekolah;
pengelola kegiatan olahraga di top organisasi olahraga;
Konsultan Kepelatihan Olahraga.


Proses Belajar Mengajar
Mahasiswa FPOK berasal dari SMA atau SLTA sederajat, seperti SMK dan MA. Untuk dapat diterima di FPOK, para calon harus menempuh seleksi penerimaan mahasiswa baru, yang sedikitnya disediakan tiga jalur seleksi, yaitu PMDK (Penelusuran Minat dan Kemampuan), jalur UM (Ujian Masuk) UPI, dan jalur SPMB (Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru). Kesemua jalur di atas, sama-sama memerlukan adanya dukungan dari kemampuan fisik dan motorik yang memadai dari para calon, di samping harus lolos screening tes kesehatan yang dilakukan oleh para dokter ahli secara langsung. Dengan demikian, di setiap jalur seleksi disediakan apa yang disebut Tes Keterampilan. Bedanya, Tes Keterampilan dalam jalur PMDK dilaksanakan dengan melihat keterampilan bermain atau penguasaan teknik dari cabang olahraga yang digeluti dan ditekuni oleh calon selama di SMA. Sedangkan Tes Keterampilan untuk dua jalur lainnya adalah serangkaian tes yang mengukur aspek kemampuan fisik dan motorik dengan memanfaatkan apa yang disebut Tes Kemampuan Fisik dan Motorik (Motor and Physical Ability Test).

Seperti di fakultas-fakultas lainnya di UPI, penyelenggaraan pendidikan di FPOK berdasarkan sistem Satuan Kredit Semester (SKS). Jumlah SKS dari setiap program berkisar dari 144 . 150 SKS. Artinya, pendidikan berlangsung selama kurang lebih 4 tahun, termasuk ke dalamnya pelaksanaan KKN, Praktek Lapangan (PL) dan penyusunan skripsi. Lulusan program studi kependidikan dari FPOK memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.), sedangkan bagi lulusan program studi non-kependidikan (Program Studi IKOR) memperoleh gelar Sarjana Sains (S.Si).

Meskipun hampir 65% kegiatan perkuliahan di setiap jurusan menampilkan praktik olahraga, yang diajarkan tentu bukan semata mata keterampilan berolahraga. Akan tetapi, di dalamnya termasuk penguasaan teori dan prinsip-prinsip mekanika gerak yang mendukung pelaksanaan setiap cabor yang dipelajari. Bahkan beberapa mata kuliah memberikan dasar-dasar dan pendalaman keilmuan olahraga yang secara taksonomis diperkuat oleh tujuh disiplin ilmu keolahragaan, yaitu sport medicine, sport biomechanics, sport pedagogy, sport sociology, sport psychology, sport philosophy, serta sport history.

Di sisi lain, tema-tema keilmuan yang sudah berkembang belakangan juga turut mewarnai wawasan serta cara berfikir mahasiswa FPOK, yang memberikan landasan paradigma (cara pandang) keolahragaan dari aspek manajemen olahraga, olahraga dan lingkungan, ilmu-ilmu kepelatihan, general and specific instructional sciences, ekonomi dan bisnis olahraga, hakikat perkembangan anak dan manusia, ilmu dan teori gerak, dan banyak lagi. Diharapkan, dengan komposisi keilmuan semacam itu, mahasiswa FPOK dipandang sudah dibekali secara komprehensif untuk dapat berkiprah secara profesional dan akademis, sehingga tepat jika dilabeli sebagai orang yang terdidik secara jasmaniah dan keilmuan serta moral. Itulah sejatinya yang disebut .manusia seutuhnya., sebagaimana disinggung dalam berbagai rumusan tujuan nasional negara kita.


Dengan rumusan kurikulum yang demikian padu seperti di atas, perlu ditekankan bahwa proses pendidikan di FPOK bukan untuk menjadikan semua mahasiswa kampiun pada cabang olahraga yang digelutinya, tetapi memberikan bekal agar semua mahasiswa memiliki pengalaman praktis dalam banyak cabor sebagai bekal dalam menjalankan profesi keolahragaannya. Namun demikian, dengan disediakannya UKM-UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Olahraga di Fakultas dan Universitas, mahasiswa yang berbakat atau berprestasi dalam salah satu cabang olahraga dapat menyalurkannya sehingga diharapkan berprestasi tinggi. Tidak sedikit mahasiswa FPOK yang juga sekaligus menjadi atlet berprestasi, baik dalam level provinsi maupun level nasional. Mereka yang berprestasi inilah yang turut mengharumkan nama daerah dan bangsa, serta sekaligus turut mengangkat citra positif UPI sebagai universitas yang Leading and Outstanding dalam bidang olahraga.

Beberapa cabang olahraga yang umumnya digeluti oleh mahasiswa FPOK dan banyak menghasilkan atlet-atlet kaliber nasional di antaranya adalah cabang Renang, Dayung, Hoki, Atletik, Karate, Judo, Pencak Silat, Anggar, Badminton, Basket, serta Voli. Prestasi yang diukir pun sangat membanggakan, karena banyak mahasiswa FPOK yang menjadi andalan dalam tim dalam PON, SEA Games, bahkan Asian Games. Termasuk dalam SEA Games XXIV 2007 di Thailand yang baru lalu, beberapa mahasiswa FPOK berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan menyumbang medali emas bagi kontingen Indonesia. Bahkan dalam PON XVII . 2008 di Kaltim, banyak sekali mahasiswa FPOK yang telah dan akan menjadi tulang punggung masing-masing daerahnya, karena mereka memang berasal pula dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia.

Secara umum, terdapat dua jalur penyelesaian studi di FPOK. Setiap mahasiswa berhak memilih sesuai dengan minat dan kemampuannya, salah satu jalur dari jalur yang ada, yaitu: Jalur pertama yang kian disenangi mahasiswa yaitu menulis skripsi. Terlebih setelah adanya bantuan biaya dari Universitas untuk merampungkan program penulisan skripsi. Lewat kegiatan penulisan skripsi, mahasiswa dilatih meneliti dan melaporkan hasil penelitiannya secara tertulis dengan mengikuti alur berpikir ilmiah, yang melibatkan baik alur berpikir deduktif dan sekaligus induktif. Jalur kedua yaitu jalur komprehensif. Dalam jalur ini, mahasiswa tidak diwajibkan menyusun skripsi, tetapi diganti dengan tugas menyusun makalah serta mengganti kekurangan nilai SKS-nya dengan mengambil beberapa mata kuliah pengganti skripsi. Dalam penyusunan makalah sebagai tugas akhir, mahasiswa membahas masalah tertentu sesuai dengan wilayah kajian jurusannya, serta diarahkan untuk membentuk pola pikir deduktif yang kokoh dengan menjadikan referensi keilmuan sebagai pijakan untuk pemecahan masalah yang dihadapi.

Berdasarkan pengalaman, mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam menulis skripsi. Bimbingan dari para dosen amat intensif dan lancar. Syarat utama untuk menyelesaikan studi di FPOK adalah rajin dan ulet, serta pandai membagi waktu.

Fasilitas
Kampus FPOK UPI didukung oleh dua lokasi kampus yang saling melengkapi. Kampus utama FPOK adalah kampus di lingkungan kampus utama UPI, yang setelah dibangun atas bantuan dana dari IDB (Islamic Development Bank) sekarang ini dilengkapi dengan banyak sekali ruang perkuliahan, ruang auditorium berkapasitas 200-an tempat duduk, fasilitas ruang dan peralatan Lab mutakhir, serta berbagai fasilitas olahraga antara lain:
Sebuah gymnasium yang dapat digunakan untuk pembelajaran dan pertandingan Basket, Bola Voli, Futsal, Tenis meja, serta Bulutangkis. Gymnasium ini didukung oleh kapasitas tempat duduk sekitar 5000-an penonton, sehingga layak dan pantas untuk menjadi tempat berlangsungnya kejuaraan tingkat nasional bahkan internasional. Lantainya dilapisi karpet sintetik, yang memungkinkan digunakan untuk berbagai keperluan dan memberikan tingkat keselamatan yang tinggi, tetapi konsekuensinya memerlukan pemeliharaan ekstra hati-hati agar tidak mudah aus dan rusak.
Sebuah Stadion Sepak Bola dan Atletik, yang dilengkapi dengan sistem drainase yang canggih, sehingga memungkinkan pemeliharaan rumput di lapangan utama dilakukan dengan baik, sehingga selalu layak untuk menjadi tempat pertandingan sepak bola tingkat internasional sekalipun. Tribun utama dan penunjangnya, sementara diperkirakan dapat menampung sekitar 5000-an penonton. Ke depan, kapasitas tempat duduk ini diharapkan dapat semakin ditingkatkan, sehingga kapasitasnya semakin bertambah secara proporsional.
Sebuah Kolam Renang dengan ukuran lintasan standard internasional, yang memungkinkan di UPI diselenggarakan kejuaraan renang tingkat internasional. Di samping tersedianya fasilitas kolam untuk pertandingan, kolam renang UPI pun dilengkapi sarana kolam untuk rekreasi dan pembelajaran renang anak-anak, di samping didukung juga oleh fasilitas kolam dan tiang untuk Loncat Indah (Diving). Fasilitas tribun penonton saat ini memasuki tahap pembangunan, dan penyelesaiannya diharapkan dapat segera diwujudkan.
Sebuah Gedung Serbaguna (Sport-Hall) dengan luas setara 12 lapangan badminton, di mana di dalamnya juga dapat dibesut secara cepat sekitar 4 buah lapangan tenis. Dalam sport-hall ini pun disediakan dua buah lapang squash, yang dalam perencanaan dapat juga digunakan untuk pertandingan.
Sebuah Fasilitas Tenis Court outdoor dengan kapasitas 4 lapangan tenis, yang dilengkapi pula dengan fasilitas mini-tribun yang nyaman untuk proses perkuliahan dan sekaligus pertandingan. Tenis court inipun jadi bagian dari fasilitas yang dikelola oleh Gelanggang Olahraga, sehingga selama ini pemeliharaannya dikelola secara semi-profesional.

Di samping kampus utama seperti dikemukakan di atas, kampus FPOK pun didukung oleh fasilitas kampus Padasuka, yang merupakan kampus lama yang akan segera dialihfungsikan sebagai kampus kedua FPOK UPI. Kampus Padasuka ini didirikan di atas tanah seluas sekitar 1.6 hektar, yang di dalamnya sudah termasuk ruang perkuliahan, lapangan, serta Sport-Hall. Dalam rencana, kampus padasuka ini akan dikembangkan menjadi sebuah Sport Center yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Jawa Barat untuk menyalurkan minat dan hobinya, termasuk dapat dimanfaatkan sebagai pusat pelatihan yang dilengkapi oleh fasilitas akomodasi yang lengkap. Sedangkan untuk sementara, Kampus FPOK UPI di Padasuka, didukung oleh fasilitas sebagai berikut:
Sebuah gedung olahraga serba guna (Sport Hall), yang dapat dipakai untuk latihan senam, bulutangkis, dan bola basket. Di luar sport-hall terdapat sebuah lapangan tenis yang dapat juga dipakai sebagai tempat bermain bola basket. Berdampingan dengan lapangan itu tersedia pula lapangan bola voli, yang sering dipergunakan untuk perkuliahan.
Fasilitas outdoor berupa lapangan panahan, lapangan mini untuk sepakbola dan bola tangan serta dikelilingi track untuk jogging dan jalan cepat. Meskipun kecil, lapangan ini amat bermanfaat sebagai pusat aktivitas perkuliahan praktek dan pembinaan prestasi para mahasiswa.
Di samping fasilitas di luar gedung juga tersedia cukup ruang untuk kuliah, klinik, pertemuan, koperasi mahasiswa, bahkan tersedia pula ruangan khusus untuk berlatih kondisi fisik dan cabang olahraga lainnya seperti tenis meja, gulat, judo, dan pencak silat.
Perpustakaan fakultas yang berisi banyak informasi tentang olahraga juga tersedia. Berbagai macam buku bisa diperoleh. Umumnya ditulis dalam bahasa Inggris. Di samping itu, ada pula berbagai buku pembelajaran penjas dan olahraga serta buku-buku penunjang lainnya yang ditulis oleh para dosen FPOK bekerjasama dengan Ditjen Dikdasmen dan Ditjora Depdiknas.



Kegiatan Kemahasiswaan

Berbagai kegiatan kemahasiswaan yang dikemas dalam organisasi kemahasiswaan banyak ditawarkan di FPOK UPI, di antaranya apa yang disebut Ormawa BEM, HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan/Prodi) serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), baik yang bersifat akademik umum maupun yang bersifat keolahragaan.

Sebagai institusi atau LPTK Keolahragaan, secara khusus UKM di FPOK didominasi UKM Olahraga. Artinya UKM tersebut melakukan kegiatan utamanya dalam bidang peningkatan kemampuan dan prestasi cabang olahraga, seperti UKM Hoki, UKM Voli, UKM Basket, UKM Taekwondo, dsb. Bahkan, sejak tahun 1982, di FPOK ini sudah berdiri dan berlangsung kegiatan UKM yang sifatnya khas fakultas adalah UKM Pencinta Alam khusus bagi Mahasiswa FPOK yang disebut PAMOR (Pencinta Alam Mahasiswa Olahraga) FPOK UPI. UKM PAMOR mengembangkan pembinaan dan latihan pada penjelajahan alam terbuka seperti mendaki gunung , panjat tebing, berkemah, menyusuri arus deras, Diklat SAR, dll. Disamping itu PAMOR pun aktif dalam menyelenggarakan olahraga Outbond yang saat ini sedang berkembang dan sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat.

Tidak kurang dari 20 kecabangan olahraga disediakan di FPOK. Beberapa UKM berinduk di universitas, meskipun mayoritas pesertanya adalah mahasiswa FPOK. UKM Cabang Olahraga (Cabor) yang ada di FPOK inilah yang umumnya mewakili UPI dalam berbagai kompetisi Antar mahasiswa baik pada tingkat Regional, Nasional maupun Internasional. Dari beberapa kejuaraan antar Perguruan Tinggi mahasiswa FPOK yang mewakili UPI, tercatat beberapa di antaranya memperoleh prestasi gemilang antara lain pada Cabor Atletik, Bola Voli, Hoki, Yudo, Karate, Bulu Tangkis, Penca Silat, Soft Ball, dan Sepak Bola.

Disamping terdapatnya UKM cabang olahraga, di FPOK pun terdapat beberapa kegiatan pemusatan latihan cabang olahraga yang dibina dan dibiayai oleh Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Mahasiswa (PPLM). PPLM adalah pusat pelatihan cabor bagi mahasiswa yang pesertanya didukung oleh beasiswa dari Kemenegpora, sebagai salah satu program nasional. Cabang olahraga yang masuk PPLM Jawa Barat (UPI) adalah cabor Atletik, Pencak Silat, dan Anggar. PPLM Jawa Barat pada Kejuaraan Nasional PPLM 2007 di UNNES Semarang meraih prestasi yang tidak enteng, dengan berhasilnya dipetik 2 (dua) medali emas, 2 (dua) medali perak dan 1 (satu) medali perunggu.

Dalam berbagai event keolahragaan, mahasiswa FPOK juga sering terlibat mewakili kontingen Jawa Barat pada tingkat regional dan mewakili Indonesia pada tingkat Internasional. Prestasi terakhir ketika terlibat dalam Pesta Olahraga SEA GAMES 2007 di Thailand, baik pelatih maupun atlit dari FPOK UPI telah berhasil menunjukan prestasinya, antara lain :
Cabor Dayung: Atlet dan Pelatih FPOK memperoleh prestasi 2 (dua) medali emas, 2 (dua) medali perak dan 4 (empat) medali perunggu
Cabor Soft Ball: Atlet dan Pelatih FPOK memperoleh prestasi medali perak
Cabor Altetik: Atlet dan Pelatih dari FPOK memperoleh prestasi peringkat IV.

Dosen
FPOK saat ini memiliki 96 orang dosen, yang terdiri dari 1 orang profesor, 13 orang doktor, 39 orang magister, 46 orang sarjana. 20 orang diantaranya sedang menyelesaikan program doktor dan 47 orang sedang menyelesaikan program magister. Diharapkan, komposisi kualifikasi dosen-dosen ini akan segera berubah ketika para dosen yang sedang studi menyelesaikan tugas studinya.

Alumni Yang Berprestasi
Alumni UPI yang telah berhasil dan berprestasi, baik ditingkat nasional maupun internasional, antara lain:
Prof. Drs. H.M. Taher Djide, pernah menjadi pelatih nasional bulutangkis Indonesia yang membawa nama baik bangsa Indonesia di dunia Internasional;
Prof. Dr. H. Rusli Lutan, pernah menjabat Direktur Pemberdayaan IPTEK Olahraga, Direktur Olahraga Pelajar dan Mahasiswa, Sekretaris Direktorat Jenderal Olahraga Depdiknas, dan sekarang sebagai Ketua Harian Komnas Olahraga Menpora, Pembantu Rektor Universitas Pendidikan Indonesia;
Drs. H. Indra M. Tohir, pernah menjadi pelatih PERSIB Bandung yang sempat membawa nama baik Jawa Barat di bidang persepakbolaan nasional. Selain itu, beliau pernah menjadi pelatih sepakbola teladan tingkat Asia.
Prof. Drs. Harsono, M. Sc., pernah menjadi Ketua Pusat Ilmu Olahraga (PIO) KONI Pusat. Disamping itu, beliau pernah menjabat sebagai Direktur Akademi Olahraga Indonesia (AKORIN)
M.F. Siregar, M.Sc. pernah menjadi Asisten I Menpora RI, dan sekarang menjadi Ketua Komisi Nasional Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Prof. Dr. Imam Suyudi, pernah pula menjadi Asisten I Menpora RI, dan sekarang menjadi Guru Besar di UNJ.
Christian Hadinata, atlet nasional bulutangkis, pernah studi di lembaga ini.
Dr. H. Amung Ma.mun, M.Pd. mantan Atlet Bola Voli dan sekarang menjabat Kepala Dinas Orahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat.

Tehnik Dasar Blu Tangkis

Apabila bercita-cita ingin menjadi pemain bulutangkis elite atau berprestasi, maka harus menguasai bermacam-macam dasar bermain bulutangakis dengan benar. Oleh karena itu, hanya dengan modal berlatih tekun, disiplin, terarah dibawah bimbingan pelatih yang berkualifikasi baik, dapat menguasai berbagai teknik dasar bermain bulutangkis secara benar pula.

Namun, agar bisa bermain bulutangkis, seorang pemain harus bisa memukul kok, baik dari atas maupun dari bawah. Jenis-jenis pukulan yang harus dikuasai adalah servis, lob, dropshot, smes, netting, underhand, dan drive. Kesemua jenis pukulan tersebut harus dilakukan dengan menggunakan grip dan footwork yang benar. Buku ini mengajarkan dasar-dasar petunjuk praktis jenis pukulan di atas.

1. Pegangan Raket (Grip)

Bulutangkis dikenal sebagai olahraga yang banyak menggunakan pergelangan tangan. Karena itu, benar tidaknya cara memegang raket akan sangat menentukan kualitas pukulan seseorang.

Salah satu teknik dasar bulutangkis yang sangat penting dikuasai secara benar oleh setiap calon pebulutangkis adalah pegangan raket. Menguasai cara dan teknik pegangan raket yang betul, merupakan modal penting untuk dapat bermain bulutangkis dengan baik pula. Oleh karena itu, apabila teknik pegangan raket salah dari sejak awal, sulit sekali meningkatkan kualitas permainan. Pegangan raket yang benar adalah dasar untuk mengembangkan dan meningkatkan semua jenis pukulan dalam permainan bulutangkis.

Cara pegangan raket yang benar adalah raket harus dipegang dengan menggunakan jari-jari tangan (ruas jari tangan) dengan luwes, rileks, namun harus tetap bertenaga pada saat memukul kok. Hindari memegang raket dengan cara menggunakan telapak tangan (seperti memegang golok).

Jenis Pegangan Raket
Pada dasarnya, dikenal beberapa cara pegangan raket. Namun, hanya dua bentuk pegangan yang sering digunakan dalam praktek, yaitu cara memegang raket forehand dan backhand. Semua jenis pukulan dalam bulutangkis dilakukan dengan kedua jenis pegangan ini.

Dua macam cara memegang raket di atas, pada kenyataannya digunakan secara bergantian sesuai situasi dan kondisi permainan. Untuk tahap awal para pemula biasanya diajarkan cara memegang forehand terlebih dahulu, kemudian baru backhand.

Pada akhirnya untuk pemain yang sudah terampil akan terlihat pegangan raketnya hanya satu grip. Ini terjadi karena pergeseran pegangan tangan dari forehand ke backhand dan sebaliknya hanya sedikit dan terjadi secara otomatis.

Pegangan raket yang benar, dan memanfaatkan tenaga pergelangan tangan pada saat memukul kok, dapat meningkatkan mutu pukulan dan mempercepat laju jalannya kok. ini berarti, telah menggunakan tenaga secara lebih efisien namun efektif. ltulah sebabnya, sejak dini peserta latih harus membiasakan memukul kok dengan menggunakan tenaga pergelangan tangan (tenaga pecut).

Cara Memegang Raket Forehand
1. Pegang raket dengan tangan kiri, kepala raket menyamping. Pegang raket dengan cara seperti "jabat tangan". Bentuk "V" tangan diletakkan pada bagian gagang raket.
2. Tiga jari, yaitu jari tengan, manis dan kelingking menggenggam raket, sedangkan jari telunjuk agak terpisah.
3. Letakkan ibu jari diantara tiga jari dan telunjuk.

Cara Memegang Raket Backhand
Untuk backhand griop, geser "V" tangan ke arah dalam. Letaknya di samping dalam. bantalan jempol berada pada pegangan raket yang lebar.

Cara Latihan
Sebelum praktek melakukan latihan pukulan, perlu dilakukan latihan untuk adaptasi menggerak-gerakkan pergelangan tangan dengan tetap memegang raket dengan benar.
1. Peserta latih dibiasakan selalu memegang raket dengan jari-jari tangan, luwes, dan tetap rileks, tetapi tetap mempunyai tenaga.
2. Lakukan gerakan raket ke axah kanan dan kiri, dengan menggunakan tenaga pergelangan tangan. Begitu juga gerakan ke depan dan ke belakang, sehingga terasa betul terjadinya tekukan pada pergelangan tangan.
3. Gerakkan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah.
4. Memukul bola (kok) ke tembok.
5. Bouncing ball.

Kesalahan Yang Terjadi
a. Memegang raket dengan menggenggam, jari-jari rapat dan sejajar.
b. Posisi "V" tangan berada pada bagian grip raket yang lebar.

2. Footwork
Footwork merupakan dasar untuk bisa menghasilkan pukulan berkualitas, yaitu apabila dilakukan dalam posisi baik. Untuk bisa memukul dengan posisi balk, seorang atlet harus memiliki kecepatan gerak. Kecepatan gerak kaki tidak bisa dicapai kalau footwork-nya tidak teratur.


3. Sikap dan Posisi

Sikap dan Posisi Berdiri di Lapangan
Sikap dan posisi berdiri di lapangan harus sedemikian rupa, sehingga dengan sikap yang baik dan sempurna itu, dapat secara cepat bergerak ke segala penjuru lapangan permainan.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan:
1. Harus berdiri sedemikian rupa, sehingga berat badan tetap berada pada kedua kaki dan tetap menjaga keseimbangan tubuh.
2. Tekuk kedua lutut, berdiri pada ujung kaki, sehingga posisi pinggang tetap tegak dan rileks. Kedua kaki terbuka selebar bahu dengan posisi kaki sejajar atau salah satu kaki diletakkan di depan kaki lainnya.
3. Kedua lengan dengan siku bengkok pada posisi di samping badan, sehingga lengan bagian atas yang memegang raket tetap bebas bergerak.
4. Raket harus dipegang sedemikian rupa, sehingga kepala (daunnya) raket berada lebih tinggi dari kepala.
5. Senantiasa waspada dan perhatikan jalannya kok selama permainan berlangsung.

Sikap dan Tahap Kerja Langkah Kaki
Sikap dan langkah kaki yang benar dalam permainan bulutangkis, sangat penting dikuasai secara benar oleh setiap pemain. Ini sebagai syarat untuk meningkatkan kualitas ketrampilan memukul kok.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan:
1. Senantiasa berdiri dengan sikap dan posisi yang tepat di atas Iapangan.
2. Lakukan gerak Iangkah ke depan, ke belakang, ke samping kanan dan kiri pada saat memukul kok, sambil tetap memperhatikan keseimbangan tubuh.
3. Gerak Iangkah sambil meluncur cepat, sangat efektif sebagai upaya untuk memukul kok.
4. Hindari berdiri dengan telapak kaki di lantai (bertapak) pada saat menunggu datangnya kok, atau pada saat bergerak untuk memukul kok.
4. Hitting Position

Posisi memukul bola atau kerap disebut preparation. Waktu sekian detik yang ada pada masa persiapan ini juga dipakai untuk menentukan pukulan apa yang akan dilakukan. Karena itu posisi persiapan ini sangat penting dilakukan dengan balk dalam upaya menghasilkan pukulan berkualitas.

Hal yang perlu diperhatikan:
a. Overhead (atas) untuk right handed
- Posisi badan menyamping dengan arah net. Posisi kaki kanan berada di belakang kaki kid. Pada saat memukul bola harus terjadi perpindahan beban berat badan dari kaki kanan ke kaki kiri.
- Posisi badan harus selalu berada di belakang bola yang akan dipukul.
b.Untuk pukulan underhand(bawah)/net
- Posisi memukul adalah kaki kanan selalu berada di depan dan kaki kid di belakang.
- Lutut kaki kanan dibengkokkan, sehingga paha bagian bawah agak turun. Kerendahannya sesuai dengan ketinggian bola yang akan dipukul. Sedangkan saat bola dipukul posisi kaki kid harus tetap berada di belakang dan hanya bergeser ke depan sedikit.
c. Untuk footwork maju-mundur

Cara Latihan
1. Dari tengah ke depan; sebagai langkah dasar hanya dua langkah dimulai dengan kaki kiri kemudian kanan.
2. Dari tengah ke belakang.
3. Dari depan ke belakang dan sebaliknya.

Kesalahan yang Terjadi
1. Pada ready position, tumpuan kaki tidak berada di bagian depan atas kaki. Akibatnya reaksi menjadi lambat.
2. Posisi lutut lurus, tidak bengkok.
3. Pada posisi memukul kaki dan badan sejajar dengan net. Akibatnya pukulan tidak kuat.
4. Pada posisi underhand, kaki kiri berada di depan, keseimbangan kaki tidak ada dan sulit mengarahakan bola dengan tepat.
5. Lutut/paha tidak turun, jangkauan kurang, lambat kembali ke bagian tengah lapangan.

5. Service (Service)

Dalam aturan permainan bulutangkis, servis merupakan modal awal untuk bisa memenangkan pertandingan. Dengan kata lain, seorang pemain tidak bisa mendapatkan angka apabila tidak bisa melakukan servis dengan baik.

Namun, banyak pelatih, juga pemain tidak memberikan perhatian khusus untuk melatih dan menguasai teknik dasar ini. Oleh karena itu, sikap tersebut merupakan kekeliruan besar. Kita mengetahui bahwa angka/poin dalam permainan bulutangkis tidak akan tercipta, apabila pemain tidak mahir melakukan servis dengan benar.

Dalam permainan bulutangkis, ada tiga jenis servis, yaitu servis pendek, servis tinggi, dan flick atau servis setengah tinggi. Namun, biasanya servis digabungkan ke dalam jenis atau bentuk yaitu servis forehand dan backhand. Masing-masing jenis ini bervariasi pelaksanaanya sesuai dengan situasi permainan di lapangan.

Servis Forehand

a. Servis Forehand Pendek
- Tujuan servis pendek ini untuk memaksa lawan agar tidak bisa melakukan serangan. Selain itu lawan dipaksa berada dalam posisi bertahan.
- Variasi arah dan sasaran servis pendek ini dapat dilatih secara serius dan sistematis.
- Kok harus dipukul dengan ayunan raket yang relatif pendek.
- Pada saat perkenaan dengan kepala (daun) raket dan kok, siku dalam keadaan bengkok, untuk menghindari penggunaan tenaga pergelangan tangan, dan perhatikan peralihan titik berat badan Anda.
- Cara latihannya adalah menggunakan sejumlah kok dan dilakukan secara berulang-ulang.

b. Servis Forehand Tinggi
- Jenis servis ini terutama digunakan dalam permainan tunggal.
- Kok harus dipukul dengan menggunakan tenaga penuh agar kok melayang tinggi dan jatuh tegak lurus di bagian belakang garis lapangan lawan.
- Saat memukul kok, kedua kaki terbuka selebar pinggul dan kedua telapak kaki senantiasa kontak dengan lantai.
- Perhatikan gerakan ayunan raket. Ke belakang, ke depan dan setelah melakukan pukulan, harus dilakukan dengan sempurna serta diikuti gerak peralihan titik berat badan dari kaki belakang kekaki depan yang harus be langsung kontinu dan harmonis.
- Biasakan selalu berkonsentrasi sebelum memukul kok.
- Hanya dengan berlatih tekun dan berulang-ulang tanpa mengenal lelah, dapat mengusai teknik servis forehand tinggi dengan sebalik-baiknya.

Servis Backhand

Jenis servis ini pada umumnya, arah dan jatuhnya kok sedekat mungkin dengan garis serang pemain lawan. Dan kok sedapat mungkin melayang retatif dekat di atas jaring (net).

Oleh karena itu, jenis servis ini kerap digunakan oleh pemain ganda.
1. Sikap berdiri adalah kaki kanan di depan kaki kiri, dengan ujung kaki kanan mengarah ke sasaran yang diinginkan. Kedua kaki terbuka selebar pinggul, lutut dibengkokkan, sehingga dengan sikap seperti ini, titik berat badan berada di antara kedua kaki. Jangan lupa, sikap badan tetap rileks dan penuh konsentrasi.
2. Ayunan raket relatif pendek, sehingga kok hanya didorong dengan bantuan peralihan berat badan dari belakang ke kaki depan, dengan irama gerak kontinu dan harmonis. Hindari menggunakan tenaga pergelangan tangan yang berlebihan, karena akan mempengaruhi arah dan akurasi pukulan.
3. Sebelum melakukan servis, perhatikan posisi dan sikap berdiri lawan, sehingga dapat mengarahkan kok ke sasaran yang tepat dan sesuai perkiraan.
4. Biasakan berlatih dengan jumlah kok yang banyak dan berulang-ulang tanpa mengenal rasa bosan, sampai dapat menguasai gerakan dan ketrampilan servis ini dengan utuh dan baik/sempurna.


Selain itu, perlu diperhatikan adanya peraturan servis. Berikut aturan bagaimana melakukan servis yang salah dan benar.

Servis yang Salah :
1. Pada saat memukul bola, kepala (daun) raket lebih tinggi atau sejajar dengan grip raket.
2. Titik perkenaan kok, kepala (daun) raket lebih tinggi dari pinggang.
3. Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan.
4. Kaki kiri melakukan langkah.
5. Kaki kanan melangkah sebelum kok dipukul.
6. Rangkaian mengayun raket dan memukul kok tidak boleh terputus.
7. Penerima servis bergerak sebelum kok servis dipukul.

Servis yang Benar :
1. Pada saat memukul, tigngi kepala (daun) raket harus berada dibawah pegangan raket.
2. Perkanaan kok harus berada di bawah pinggang.
3. Kaki kiri statis.
4. Kaki hanya bergeser, tetapi tidak lepas dari tanah.
5. Rangkaian mengayun raket, harus dalam satu rangkaian.
6. Penerima servis bergerak sesaat setelah servis dipukul.

6. Pengembalian Service

Teknik pengembalian servis, sangat penting dikuasai dengan benar oleh setiap pemain bulutangkis. Arahkan kok ke daerah sisi kanan dan kiri lapangan lawan atau ke sudut depan atau belakang lapangan lawan. Prinsipnya, dengan penempatan kok yang tepat, lawan akan bergerak untuk memukul kok itu, sehingga is terpaksa meninggalkan posisi strategisnya di titik tengah lapangannya.
1. Dalam permainan tunggal, sebaiknya servis lob lawan dikembalikan dengan teknik pukulan keras dan tinggi ke salah satu sudut bagian belakang lapangan lawan, atau dengan teknik "pukulan pendek" (drop pendek) ke sudut depan lapangan lawan.
2. Hindari melakukan "smes keras", tatkala berdiri pada posisi di bagian belakang lapangan sendiri. Oleh karena, posisi pada saat itu kurang menguntungkan, apabila smes dapat dikembalikan dengan penempatan yang akurat atau terarah oleh pemain lawan.
3. Dalam permainan ganda, seharusnya kok dipukul terarah cepat, dan arah pukulan senantiasa menukik jatuh ke lapangan lawan atau ke bagian tubuh lawan.

7. Underhand (Pukulan dari Bawah)

Jenis pukulan ini dominant digunakan dalam permainan bulutangkis. Seperti halnya teknik dasar "pukulan dari atas kepala", untuk menguasai teknik dasar ini, pertama-tama, harus trampil berlari sambil melakukan langkah lebar, dengan kaki kanan berada di depan kaki kiri untuk menjangkau jatuhnya kok.

Sikap menjangkau ini, hendaknya siku dalam keadaan bengkok dan pertahankan sikap tubuh tetap tegak, sehingga lutut kanan dalam keadaan tertekuk.

Pada saat memukul kok, gunakan tenaga kekuatan siku dan pergelangan tangan, hingga gerakan lanjut dari pukulan ini berakhir di atas bahu kiri. Perhatikan, agar telapak kaki kanan tetap kontak dengan lantai sambil menjangkau kok. Jangan sampai gerak langkah terhambat karena kaki kiri tertahan gerakannya.

Fungsi pukulan dasar ini antara lain:
- Untuk mengembalikan pukulan pendek atau permainan net lawan.
- Sebagai cara bertahan akibat pukulan serang lawan. Dalam situasi tertekan dalam permainan, harus melakukan pukulan penyelamatan dengan cara mengangkat kok tinggi ke daerah belakang lapangan lawan.
- Pukulan dasar ini dapat dilakukan dengan teknik pukulan forehand dan backhand.

Cara berlatih yang efektif untuk menguasai teknik dasar ini, adalah menciptakan suasana berlatih bersama tim dengan memukul kok yang diarahkan relatif jauh dari jangkauan. Berlatihlah dengan tekun dan selalu mengevaluasi sendiri kesalahan yang dilakukan, agar tidak diulangi lagi.

Ada dua jenis pukulan underhand:
1. Clear Underhand, pukulan atau dorongan yang diarah kan tinggi ke belakang.
2. Flick Underhand, pukulan atau dorongan mendatar ke arah belakang.

Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Pegangan raket forehand untuk underhand forehand, dan pegangan backhand untuk underhand backhand.
2. Pergelangan tangan agak bengkok ke belakang, siku juga agak bengkok.
3. Sambil melangkahkan kaki kanan ke depan, ayunkan raket ke belakang lalu pukul bola dan pada saat perkenaan bola, posisi tangan lurus.
4. Bola dipukul kira-kira dekat kaki kanan bagian luar.
5. Posisi akhir raket sesuai arah bola.

Cara Latihan
Untuk tahap pemula, umpan dengan lemparkan banyak bola. Untuk koordinasi pukul bola sambil melangkah kaki kanan.
8. Overhead Clear/Lob

Pusatkan perhatian lebih untuk menguasai pukulan overhead lob ini, karena teknik pukulan lob ini banyak kesamaannya dengan teknik smes dan dropshort. Pukulan overhead lob adalah bola yang dipukul dari atas kepala, posisinya biasanya dari belakang lapangan dan diarahkan keatas pada bagian belakang lapangan.

Ada dua jenis overhead lob :
1. Deep lob/Clear, bolanya tinggi ke belakang.
2. Attacking lob/Clear, bolanya tidak terlalu tinggi.

Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Pergunakan pegangan forehand, pegang raket dan posisinya di samping bahu.
2. Posisi badan menyamping (vertikal) dengan arah net. Posisi kaki kanan berada di belakang kaki kiri dan pada saat memukul bola, harus terjadi perpindahan beban badan dari kaki kanan ke kaki kiri.
3. Posisi badan harus diupayakan selalu bera di belakang bola.
4. Bola dipukul seperti gerakan melempar.
5. Pada saat perkenaan bola, tangan harus lurus. Posisi akhir raket mengikuti arah bola, Ialu dilepas, sedang raket jatuh di depan badan.
6. Lecutkan pergelangan (raket) saat kena bola.

Cara Latihan
1. Untuk para pemula yang baru belajar, sebaiknya pertama-tama latihan dengan cara mengumpan mereka dengan lemparan bola. Tujuannya supaya timing memukul bisa diperoleh. Untuk mempermudah, bisa digunakan hitungan (1. Posisi siap; 2. Ayunkan; 3. Pukul).
2. Untuk alat bantu guna membiasakan gerakan dan memperoleh timing memukul yang pas, gunakan gantungan kok yang bisa diatur ketinggiannya.

Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Posisi preparation sama dengan overhead biasa.
2. Karena, biasanya bola berada jauh di belakang kepala kita, untuk menjangkaunya, pertama badan diputar yaitu dengan melangkahkan kaki kanan ke belakang, lalu lompatkan kaki kanan sambil badan dan raket diputar untuk menjangkau kok yang berada di belakang kepala, sehingga terjadi perpindahan berat badan.
3. Setelah memukul, kaki kiri mendarat lebih dulu, di bagian depan kaki (agak berjingkat), badan harus condong ke depan.

9. Round The Head Clear/Lob/Drop/Smash

Adalah bola overhead (di atas) yang dipukul di bagian belakang kepala (samping telinga sebelah kih). Dibanding dengan overhead yang biasa, pukulan di belakang kepala ini relatif lebih sulit. Karena untuk bisa melakukan pukulan (teknik) ini diperlukan ekstra kekuatan kaki, kelenturan, footwork yang balk, dan koordinasi. Biasanya pukulan ini dilakukan secara terpaksa karena untuk melakukannya harus dengan pukulan backhand.

10. Smash

Yaitu pukulan overhead (atas) yang diarahkan ke bawah dan dilakukan dengan tenaga penuh. Pukulan ini identik sebagai pukulan menyerang. Karena itu tujuan utamanya untuk mematikan lawan. Pukulan smes adalah bentuk pukulan keras yang sering digunakan dalam permainan bulutangkis. Karakteristik pukulan ini adalah; keras, laju jalannya kok cepat menuju Iantai Iapangan, sehingga pukulan ini membutuhkan aspek kekuatan otot tungkai, bahu, lengan, dan fleksibilitas pergelangan tangan serta koordinasi gerak tubuh yang harmonis.

Dalam praktek permainan, pukulan smes dapat dilakukan dalam sikap diam/berdiri atau sambil loncat (King Smash).Oleh karena itu pukulan smes dapat berbentuk:
- Pukulan smes penuh - Pukulan smes potong - Pukulan sines backhand - Pukulan smes melingkar atas kepala

Teknik pukulan smes tersebut secara bertahap setiap pemain harus menguasainya dengan sempurna. Manfaatnya sangat besar untuk meningkatkan kualitas permainan.

Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Biasakan bergerak cepat untuk mengambil posisi pukul yang tepat.
2. Perhatikan pegangan raket.
3. Sikap badan harus tetap lentur, kedua lutut dibengkokkan dan tetap berkonsentrasi pada kok.
4. Perkenaan raket dan kok di atas kepala dengan cara meluruskan lengan untuk menjangkau kok itu setinggi mungkin dan pergunakan tenaga pergelangan tangan pada saat memukul kok.
5. Akhiri rangkaian gerakan pukul itu dengan gerak Ian-jut ayunan raket yang sempurna ke depan badan.
11. Dropshot (Pukulan Potong)


Adalah pukulan yang dilakukan seperti smes. Perbedaannya pada posisi raket saat perkenaan dengan kok. Bola dipukul dengan dorongan dan sentuhan yang halus. Dropshot (pukulan potong) yang balk adalah apabila jatuhnya bola dekat dengan net dan tidak melewati garis ganda.

Karakteristik pukulan potong ini adalah, kok sentiasa jatuh dekat jaring di daerah lapangan lawan. Oleh karena itu harus mampu melakukan pukulan yang sempurna dengan berbagai sikap dan posisi badan dari sudut-sudut lapangan permainan. Faktor pegangan raket, gerak kaki yang cepat, posisi badan dan proses perpindahan berat badan yang harmonis pada saat memukul merupakan faktor penentu keberhasilan pukulan ini.

Sikap persiapan awal dan gerak memukul tidak berbeda dengan pukulan smes. Dalam pelaksanaan pukulan potong ini, adalah menempatkan kok pada sudut-sudut lapangan lawan sedekat mungkin jaring/net, dengan variasi gerak tipu badan dan raket sebelum perkenaan raket dan kok, yang menyebabkan lawan terlambat mengatisipasi dan bereaksi atas datangnya kok secara mendadak.

Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Pergunakan pegangan forehand. Pegang raket dan posisinya di samping bahu.
2. Posisi badan menyamping (vertikal) dengan arah net, posisi kaki kanan berada dibelakang kaki kiri. Pada saat memukul bola, harus terjadi perpindahan beban badan dari kaki kanan ke kaki kiri.
3. Posisi badan harus selalu diupayakan berada di belakang bola.
4. Pada saat perkenaan bola, tangan harus lurus, menjangkau bola dan dorong dengan sentuhan halus.
5. Untuk arah forehand lawan, pukul bagian Iengkungan bola sebelah kanan dan lengkung kiri bola untuk tujuan backhand.
6. Posisi akhir raket mengikuti arah bola.Biasakan bergerak cepat mengambil posisi pukul yang tepat di belakang kok.
7. Perhatikan gerak langkah dan keseimbangan badan pada saat dan setelah memukul kok.
8. Kok harus dipukul dengan sikap lengan lurus dan hanya menggunakan tenaga kecil.
9. Pukulan potong ini mengandung aspek kehalusan gerak dan gerak tipu.

12. Netting

Adalah pukulan yang dilakukan dekat net, diarahkan sedekat mungkin ke net, dipukul dengan sentuhan tenaga halus sekali. Pukulan netting yang baik yaitu apabila bolanya dipukul halus dan melintir tipis dekat sekali dengan net.

Karakteristik teknik dasar ini adalah kok senantiasa jatuh bergulir sedekat mungkin dengan jaring/net di daerah lapangan lawan. Koordinasi gerak kaki, lengan, keseimbangan tubuh, posisi raket dan kok saat perkenaan, serta daya konsentrasi adalah faktor-faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan pukulan ini.

Pegang raket dengan jari-jari tangan (ruas jari tangan), pergelangan tangan tetap rileks, posisi kepala (daun) raket sejajar dengan Iantai pada saat perkenaan raket dan kok yang harus diperhatikan selama proses pukulan jaring berlangsung. Di samping itu sikap dan posisi kaki tumpu harus tetap kokoh menapak di Iantai, dengan lutut kanan dibengkokkan, sehingga tidak terjadi gerakan tambahan yang dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh.

Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Pegangan raket forehand untuk forehand net dan backhand untuk backhand samping net.
2. Siku agak bengkok dan pergelangan ditekuk sedikit ke belakang.
3. Pada saat memukul, kaki kanan berada di depan dan bola dipukul pada posisi setinggi mungkin.
4. Sesaat sebelum perkenaan bola, buat tarikan kecil dan pergelangan tangan. Pukul bola pada bagian lengkung kanan dan kiri sampai pada bagian bawah bola. Akhir kepala raket menghadap atau sejajar dengan langit-langit.

Cara Latihan
1. Berdiri kira-kira dua langkah dari jaring sambil memegang raket.
2. Penyaji melemparkan kok berturut-turut ke daerah jaring dan Anda berusaha memukul kok itu.
3. Lakukan latihan ini di sisi kanan dan kiri secara bergantian.
4. Tingkatkan faktor intensitas dan kesulitan latihan dengan cara sambil bergerak.
5. Arah dan sasaran pukulan dapat berbentuk lurus, silang atau dengan cara mendorong kok itu ke berbagai arah.

13. Return Smash

Adalah pukulan yang lebih identik dengan pola pertahanan. Namun demikian pengembalian smash yang baik bisa menjadi serangan balik.

Jenis-jenis pengembalian smash:
1. Pengembalian pendek, yaitu pengembalian dimana bolanya jatuh dekat net. Banyak terjadi pada permainan tunggal. Tujuannya untuk memaksa lawan berlari jauh.
2. Pengembalian drive (mendatar),lebih banyak dilakukan pada permainan ganda. Tujuannya untuk tidak memberi kesempatan lawan melakukan serangan.
3. Pengembalian panjang, yaitu pengembalian bola ke arah belakang lagi. Pukulan ini blasanya hanya bisa dilakukan oleh pemain yang sudah trampil dan mempunyai pergelangan tangan kuat.

Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Posisi siap (stand), lihat keterangan dibagian footwork.
2. Untuk pengembalian dari forehand, apabila dekat biosa dilakukan dengan satu langkah kaki kanan, tatapi apabila jauh, mungkin perlu dilakukan dulu langkah kecil dari kaki kiri.
3. Untuk pengembalian backhand, apabila dekat bisa dilakukan dulu langkah kecil dari kaki kiri. Tetapi , aapbila jauh mungkin perlu dilakukan dulu langkah kecil dari kaki kanan.

14. Backhand Overhead

Pukulan ini bisa dlkategorikan paling sulit, terutama bagi pemain pemula. Karena secara biomekanik teknik pukulan ini selain menuntut koordinasi anggota badan yang sempurna, juga penguasaan grip dan timing yang tepat.

Tanpa ketiga hal tersebut, tenaga besar sekalipun tidak bisa menghasilkan kualitas pukulan yang baik.

Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Lakukan posisi slap dengan posisi raket di tangan.
2. Putar badan, dengan melangkahkan kaki kanan ke belakang kiri. Lutut dan siku kanan agak bengkok.
3. Rangkaian memukul mulai dari mengayunkan raket (siku ke dekat ketiak) dorong dengan pinggang dan siku menjadi lurus. Gerakan diakhiri dengan lecutan pergelangan tangan.
4. Cara kedua, rangkaian pukulan di atas (No.3) bisa dilakukan sambil melangkahkan kaki kanan, lalu ayun raket. Kaki kanan sudah mendarat pada saat bola dipukul.

Cara Latihan
Latih dahulu gerakan tanpa bola . Untuk mempermudah bisa digunakan alat bantu, yaitu gantuingan kok setinggi timing seorang atlit

15. Drive

Adalah pukulan cepat dan mendatar banyak digunakan dalam permaianan ganda. Tujuannya untuk menghindari lawan menyerang atau sebaliknya memaksa lawan mengangkat bola dan berada pada posisi bertahan. Pukulan ini menuntut ketrampilan grip, reflek yang sepat dan kekuatan pergelangan tangan. Pukulan ini akan diajarkan lebih jauh pada tahap selanjutnya.

Sebagai Dasar Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Pegangan raket dengan satu grip/cepat berpindah.
2. Selain kekuatan bahu, gunakan "lecutan" pergelangan pada saat bola dipukul.

Cara Latihan
1. Gunakan raket yang lebih berat atau botol berisi pasir untuk melatih kekuatan pergelangan tangan.
2. Latih reflek pukulan drive kiri/kanan ke tembok.

16. Variasi Stroke/Taktik Permainan

Setelah seorang atlit berhasil menguasai cara memegang raket, menguasai footwork, dan seluruh tekni dasar (basic stroke) dengan baik, maka selanjutnya dapat membuat variasi pukulan. Dengan kata lain, pada satu jenis posisi yang baik dapat melakukan beberapa pilihan pukulan. Misalnya pukulan overhead, selain lob dengan sedikit mengubah grip dan arah raket/putaran raket, bisa melakukan pada posisi underhand yang baik, selain melalukan netting bisa juga melakukan flick.

Penguasaan pukulan dasar dan variasi akan terasa sekali manfaatnya pada saat mulai bermain dalam game (hitungan). Berpikirlah menggunakan taktik apa agar bisa mematikan lawan dan memenangkan pertandingan. Berikit adalah beberapa tips dan taktik permainan.

Tunggal

Pada permainan tunggal, bisa dikatakan berada di atas angin apabila selalu bisa:
1. Melakukan pukulan dengan posisi selalu berada di belakang bola.
2. Sudah berada di tengah lapangan sebelum lawan memukul bola.
3. Sebaliknya berusaha untuk cepat berada pada posisi memukul sebelum lawan kembali ke tengah. Dalam posisi ini artinya siap melakukan serangan yang mematikan.

Untuk bisa melakukan ketiga hal di atas, Pemain harus memillki footwork yang teratur dan cepat. Dan gerakan-gerakan yang cepat itu bisa berlangsung untuk jangka waktu lama maka diperlukan stamina yang memadai. Karenanya, footwork yang cepat, teratur, dan stamina yang kuat menjadi faktor yang dominan diperlukan seorang pemain tunggal.

Ganda


Permainan ganda memllikl tuntutan yang agak berbeda dengan tunggal. Seorang pemain yang footwork-nya kurang baik tetapi memiliki kecepatan dan reflek pukulan serta power yang besar, bisa menjadi pemain ganda yang baik.

Walaupun penguasaan pukulan dasarnya sama dengan tunggal, tetapi seorang pemain tunggal yang baik belum tentu bisa menjadi pemain ganda yang baik. Karena permainan ganda memiliki jenis pukulan yang khusus. Pukulan cepat seperti drive, smash, return smash, serve, dan wiping (menyapu) adalah jenis pukulan yang wajlb dan harus dikuasi dengan trampll.

Dalam permainan ganda ada filosofi yang berbunyi "Siapa yang bisa menyerang lebih dahulu dia akan menang". Filosofi Ini rata-rata dipegang oleh setiap pemain ganda. Ini terlihat dalam karakter permainan ganda sekarang ini yang menganggap bahwa pertahanan yang baik adalah dengan menyerang.

Selain itu ganda adalah permainan yang mengandalkan kerja sama. Pukulan harus dirancang, kemudian mematikan lawan dengan pukulan hasil kerja sama.

Model, Variasi Gerak serta Penampilan
Pemain Bulutangkis Elite Indonesia

Kunggulan dan pencapaian prestasi puncak dalam olahraga bulutangkis, harus melalui proses pelatihan dalam kurun waktu lama. Aspek kontinuitas, aplikasi pelatihan yang sistematis, program pelatihan yang dirancang dengan baik, adanya dukungan sarana pelatihan yang memadai serta terciptanya suasana pelatihan yang menyenangkan, merupakan laktor-faktor pendukung yang selama ini tercipta di lembaga bulutangkis Indonesia.

Berikut ini adalah beberapa contoh dan model suasana pelatihan yang menggambarkan betapa sistem pelatihan harus disikapi, dinikmati, dan disadari oleh peserta latih sebagai alat/sarana untuk mencapai prestasi puncak.

Sejarah perbulutangkisan Indonesia mencatat, banyak pemain yang memiliki ketrampilan yang baik dan satu dengan lainnya saling berbeda.

Tipe dan karakteristik serta gaya permainan Rudy Hartono, Lim Swie King, Icuk Sugiarto, Lius Pongoh, Tjun Tjun, Johan Wahyudi, Christian Hadinata, Ade Chandra, Tony Gunawan, Candra Wijaya, Iie Sumirat, Ricky Soebagdja, Rexy Mainakai, Minarti Timur, Susy Susanti, dll, masing-masing kaya dengan varlasi pukulan yang berbeda. Ketrampilan itu diperoleh lewat proses pelatihan yang ketat.

"Jangan berpikir tentang hasil akhir yang dicapai, akan tetapi berpikirlah tentang proses latihan yang benar".

Variasi pukulan dalam pembinaan bulutangkis, sarat dengan penampilan gerak yang atraktif, konsentrasi dan ketrampilan teknik yang memukau.
Sumber: "PEDOMAN PRAKTIS BERMAIN BULUTANGKIS", Oleh: PB PBSI

TEKNIK PERMAINAN BOLA VOLI


Posted in: Olahraga

Service
Service ada beberapa macam:

1 Service atas. Adalah service dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya. Kemudian Server melompat untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.

2 Service bawah. Adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak memukul bola. tangan yang memukulbola beriap dari belakang badan untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari bawah.

3 Service mengapung. Adalah service atas dengan awalan dan cara memukulyang hampir sama. awalan service mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak terlalu tinggi ( tidak terlalu tinggi dari kepala ). Tangan yang akan memukul bola bersiap di dekat bola dengan ayunan yang sangat pendek.
yang perlu diperhatikan dalam service
• Sikap badan dan pandangan
• Lambung keatas harus sesuai dengan kebutuhan.
• Saat kapan harus memukul Bola.
Service dilakukan untuk mengawali suatu pertandingan voli

Passing
• Passing Bawah ( Pukulan/penganmbilan tangan kebawah )
Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.
Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.

• Passing Keatas ( Pukulan/penganmbilan tangan keatas )
Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk lengkungan setengah bola.
Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.
Penyentuhan pada semua jari2 dan gerakannya meluruskan kedua tangan
Smash (spike)
Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada diatas jaring, untuk dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan baik perlu memperhatikan faktor-faktor berikut: awalan, tolakan, pukulan, dan pendaratan.

Membendung (Bloking)
Dengan daya upaya di dekat jaring untuk mencoba menahan/menghalangi bola yang datang dari daerah lawan. Sikap memblok yang benar adalah:

a.Jongkok, bersiap untuk melompat.
b.Lompat dengan kedua tangan rapat dan lurus ke atas.
c.Saat mendarat hendaknya langsung menyingkir dan memberi kesempatan pada kawan satu regu untuk bergantian memblok.